72 Tahun Indonesia Merdeka: Merajut Merah Putih
Oleh: Timothy Napitu
Merajut Merah Putih |
17 Agustus 1945, tepat 72 tahun
yang lalu adalah masa yang tidak akan pernah terlupakan dalam sejarah
perjalanan Bangsa Indonesia, sebab di saat itulah Negara Indonesia merdeka dari
penjajahan bangsa kolonial. Dalam peristiwa kemerdekaan itu ada hal penting
yang tidak boleh kita lupakan, yaitu ketika ibu negara pertama Negara Republik
Indonesia Fatmawati, menjahit Bendera Pusaka Merah Putih yang adalah bendera Negara
Indonesia yang dikibarkan pertama sekali. Secara tidak langsung Bendera Merah Putih
yang berkibar pada saat Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia mewakili
semangat dan cita-cita Bangsa Indonesia yang sudah sejak lama terngiang di
dalam benak Bangsa Indonesia pada saat itu. Putri Sukarno (Sukmawati Sukarnoputri) sendiri
mengungkapkan bahwa saat Fatmawati menjahit Merah Putih ia melihat Fatmawati
meneteskan air mata, karena terharu melihat kenyataan bahwa akhirnya Bangsa Indonesia
merdeka dari penjajahan dan menapakkan langkahnya sendiri. Merah dan Putih yang
dijahit oleh Fatmawati menjadi citra Bangsa Indonesia yang berani dan tulus
memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia. Bangsa Indonesia yang lahir dengan
keberagaman masyarakat bersatu dalam keberanian dan ketulusan memperjuangkan
kemerdekaan. “Keberanian” (Merah) dan “ketulusan” (Putih) menyatu dalam jahitan
Bendera Merah Putih. Terkibarnya Bendera Pusaka Merah Putih menjadi semangat
bagi setiap Warga Negara Bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang
adalah terlahir dari berbagai suku, budaya agama dan bahasa.
Sejenak ketika menatap bendera Bangsa
Indonesia saya mengingat sejenak Bangsa Indonesia yang lahir dalam keberagaman.
Merupakan sebuah kekayaan yang tidak ternilai harganya. Namun ternyata sekarang
kekayaan itu justru menjadi jarak bagi kita, karena paham yang berbeda yang
mengakibatkan adanya perpecahan dan kita tidak menyadari bahwa hal itu akan
menggerogoti tulang-tulang persatuan Bangsa Indonesia.
Apakah kita akan membiarkan Merah
dan Putih terkoyak oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab?
Apakah kita akan membiarkan Merah
dan Putih terkoyak oleh karena perbedaan kita?
Saya mengajak saudara untuk
menjawab tidak. Kita akan bersama mempertahankan Merah Putih. Jangan kita
biarkan orang lain dan alasan-alasan lain mengoyakkan kesatuan kita dalam Merah
Putih. Mari dengan keberanian kita dan ketulusan kita meneruskan langkah para
pahlawan kita dan Ibu Fatmawati dalam menjahit Merah Putih. Kita rajut
keberanian dan ketulusan kita menjadi satu dan kita kibarkan di puncak
tertinggi layaknya Sang Saka Merah Putih. Jangan biarkan Merah Putih menjadi
koyak.
MERDEKA!
Posting Komentar