wvsOdYmDaT9SQhoksZrPLG0gYqduIOCNl12L9d9t
Bookmark

Umpama Batak: Ndang Haulahan (Tarulahan) Songon Na Tading Di Adian | Renungan “Selagi Hari Masih Siang”


Umpama Batak: Ndang Haulahan (Tarulahan) Songon Na Tading Di Adian | Renungan “Selagi Hari Masih Siang”


Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja
" ... selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja."


Medan, 25 Mei 2019

Ndang haulahan (tarulahan) songon na tading di adian
Harf.             :    Tidak bisa diulang kembali seperti yang ketinggalan di halte atau tempat penantian.
Artinya         :    Tidak bisa terulang kembali.

Di dalam kehidupan setiap manusia, semuanya memiliki kegiatan masing-masing. Setiap orang memiliki aktivitas dan pekerjaan masing-masing. Setiap kegiatan itu dilakukan sebagaimana adanya. Ada di antara kita yang bekerja, sekolah, tidur dan lain-lain. Saat melakukan apapun yang jelas kita sangat membutuhkan waktu. Bukan soal sedikit atau banyaknya waktu yang kita butuhkan. Satu menit atau  satu jam, itu termasuk kepada waktu. Waktu adalah hal yang tidak terpisahkan dari kegiatan. Ketika ada kegiatan maka akan ada waktu.
Dalam kehidupan manusia yang sosial, waktu tidak hanya kita yang menentukan, orang lain juga turut menentukan waktu kita. Karena kita hidup tidak hanya dengan diri kita sendiri, kita berbenturan dengan orang lain. Kita bekerja bukan hanya kita sendiri yang bekerja, ada orang lain juga; kita bersekolah, bukan hanya kita yang sekolah dan banyak kegiatan lainnya yang tidak hanya kita lakukan sendiri. Ada banyak orang yang berada dalam kegiatan kita. Oleh karena itu dibuatlah sistem untuk menatanya. Jadi dibuat lah pengaturan akan waktu dengan tujuan ketertiban dan keteraturan. Misalnya masuk kerja pukul 08.00 WIB dan waktu-waktu yang lainnya. Pastinya akan ada juga ditetapkan sanksi-sanksi apabila tidak datang tepat waktu. Maka waktu yang sudah disepakati harus kita tepati dan kita harus berusaha untuk selalu datang tepat waktu. Misalnya kita terlambat, lalu akan diberikan sanksi, yaitu tidak diberikan masuk; maka akan sangat rugi rasanya. Waktu itu tidak bisa terulang, dia akan selalu berputar dan berlalu.
Hal yang paling tidak bisa kita hiraukan berkaitan dengan waktu juga adalah kesempatan. Ada istilah yang sering kita dengar, kesempatan tidak datang dua kali. Jika kita mengamati dan melihatnya ada juga benarnya. Waktu untuk kita mendapatkan pekerjaan di usia 27 tahun adalah kesempatan yang tidak akan yang tidak akan terulang dan tidak akan sama rasanya jika kita mendapatkan pekerjaan di usia 30-an. Banyak hal yang tidak bisa diulang dalam kehidupan kita, yang sangat berharga. Maka kita harus berupaya untuk menggapainya di waktu yang tepat. Jangan menyia-nyiakan kesempatan.
Seperti Umpama Batak di atas “Ndang haulahan (tarulahan) songon na tading di adian”, artinya tidak bisa diulang kembali seperti yang ketinggalan di halte atau tempat penantian. Kalau misalnya dalam menuju perjalanan pada waktu yang ditentukan masing-masing bus punya jam berangkatnya. Jadi ketika kita akan berangkat, maka kita harus tepat waktu agar kita tidak ketinggalan bus. Begitu pula lah dengan kesempatan yang lain, jangan menyia-nyiakannya, karena tidak akan pernah terulang. Jika sudah terjadi maka tidak akan terulang lagi. Benar sekali jika kesempatan itu tidak akan terulang dua kali.
Dalam suatu kesempatan, dalam pelayanan-Nya, Yesus pernah berkata, “Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja” (Yoh. 9:4). Dalam konteksnya, Yesus datang ke dunia ini untuk mengabarkan dan menghadirkan “Kerajaan Allah”. Itulah tugas Yesus datang ke dunia ini. Tugas itu Ia dapati dari Allah Bapa yang mengutus-Nya datang ke dunia ini. Karena itulah dalam segala kegiatan Yesus Ia selalu melakukan apa yang wajib dilakukan-Nya untuk memenuhi kewajiban-Nya terhadap tugas yang diberikan oleh Allah Bapa kepada-Nya. Ia memanfaatkan dan memaksimalkan seluruh kehidupan-Nya untuk tugas-Nya. Yesus hidup di dunia ini sangat singkat, hanya ± 33 tahun saja dan Ia memulai pelayanan-Nya pada usia ± 30 tahun (Luk. 3:23) dan pelayanan-Nya hanya 3 tahun, setelah itu Ia disalibkan. Namun nama-Nya hingga kini dikenal luas di dunia ini dan ajaran-Nya menjadi dasar bagi orang Kristen di segala penjuru bumi dan banyak orang mengikut Dia. Waktu 3 tahun tergolong tidak terlalu banyak, namun Ia mampu menggunakan waktu-Nya dan dengan baik dan menyelesaikan pekerjaan-Nya di dunia ini. Itulah yang juga harus kita ikuti sebagai orang percaya, kita harus belajar dari Yesus dalam memaksimalkan dan menggunakan waktu sebaik-baiknya. Mari kita melakukan aktivitas kita, pekerjaan kita dengan tepat waktu dan jangan menunda-nunda melakukan apapun, mari kita lakukan selagi hari masih siang, selagi masih ada kesempatan. Jangan lupa juga kita tetap melakukan pekerjaan Dia yang mengutus Yesus ke dunia ini. Salam!

Tetap semangat dan berdoa!
Horas, Tuhan Yesus memberkati.
Posting Komentar

Posting Komentar