wvsOdYmDaT9SQhoksZrPLG0gYqduIOCNl12L9d9t
Bookmark

Renungan Harian - Selasa, 03 Januari 2023 - Jangan Takut - Ulangan 31:6

03 Januari 2023 - Renungan Harian - JANGAN TAKUT - Ulangan 31 ayat 6

Bacaan: 

Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau. 

Ulangan 31:6 

Ketika saya masih kecil, saya sering sekali dibayang-bayangi oleh rasa takut. Hal ini terjadi umumnya bagi setiap anak kecil. Ketika kita kecil pasti kita sering sekali cerita-cerita mitos tentang hantu, hal-hal gaib dan mistis lainnya. Apalagi dalam kehidupan orang Batak, ada banyak cerita-cerita gaib dan mistis yang masih ada hingga saat ini. Karenanya dulu saya jadi begitu takut dengan kegelapan, ketika malam tiba, saya takut berada di tempat gelap sendirian, harus ditemani. Umumnya itu terjadi pada masa anak-anak. Bahkan hal-hal gaib tersebut bisa saja masih menghantui kita hingga saat ini. 

Biasanya kita akan merasa takut ketika kita berada dalam keadaan atau merasa lemah dan tidak sanggup untuk menghadapi sesuatu. Seperti halnya hal-hal mitos dan gaib tersebut kita merasa bahwa kekuatan kita tidak akan sanggup untuk melawannya sehingga kita selalu merasa takut saat masih kanak-kanak. 

Rasa takut tidak hanya kepada hal-hal gaib atau mistis, banyak rasa takut yang tanpa kita sadari mewarnai kehidupan kita. Rasa takut sesungguhnya adalah emosi yang sangat manusiawi. Rasa takut dalam diri manusia bisa muncul dalam seketika sebagai respons terhadap hal-hal yang mengancam dirinya. 

Presiden Amerika Serikat Franklin Delano Roosevelt pernah mengatakan bahwa “satu-satunya hal yang harus kita takutkan adalah rasa takut itu sendiri.” Biasanya ketika manusia berada dalam ketakutan, secara otomatis ia akan mencari cara untuk mempertahankan diri dan bertahan hidup. Ketakutan itu memang ada, tetapi ketakutan itu harus kita hadapi. Setiap manusia yang memiliki rasa takut pasti memiliki cara masing-masing untuk mengatasi rasa takutnya. 

Dalam perjalanan menuju Tanah Perjanjian, Musa kembali menyampaikan perkataan-perkataan terakhirnya kepada generasi Israel yang siap memasuki tanah perjanjian. Musa menyampaikan pesan-pesan dalam Kitab Ulangan ini agar Israel mematuhi ketentuan-ketentuan sebagai umat Tuhan dan mengingatkan mereka bahwa Allah telah memilih Israel karena kasih-Nya. Maka sebagai respons mereka atas kasih Allah itu mereka juga harus mengasihi Allah dan setia kepada-Nya. 

Sebelum Musa meninggal, Ia mengatur beberapa hal yang berkaitan dengan masa depan Israel, yaitu: mengalihkan kepemimpinan kepada Yosua (lih. Ulangan 31:1-8) serta berpesan kepada Bangsa Israel agar berpegang kepada Hukum Taurat (lih. Ulangan 31:9-13). Ia kemudian meninggal pada usia 120 tahun. Bangsa itu menangis tiga puluh hari lamanya (lih. Ulangan 34:7-8). Musa telah memimpin bangsa itu selama 40 tahun di padang gurun. Sebagai seorang pemimpin, pastilah Musa sudah memahami bagaimana kehidupan Bangsa Israel. Tentu bagi Bangsa Israel kematian Musa ini sangat menyedihkan dan menimbulkan rasa takut, siapa kelak yang akan memimpin mereka dan bagaimana nasib mereka selanjutnya. 

Tetapi Allah adalah Allah yang setia. Ia berjanji untuk terus menyertai Israel bahkan sesudah Musa meninggal. Karena itulah Musa mengatakan perkataan ini kepada seluruh orang Israel, “kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.” Musa kembali meyakinkan mereka akan penyertaan Allah senantiasa atas mereka. Mereka telah berjalan selama 40 tahun di padang gurun, dan Allah selalu menyertai mereka ketika mereka keluar dari tanah Mesir dan selama di padang gurun. Musa mengingatkan bahwa Allah akan berjalan di depan mereka. Tidak hanya di awal saja Tuhan menyertai tetapi ia juga akan senantiasa beserta mereka sepanjang waktu. Allah tidak akan membiarkan mereka dan tidak akan meninggalkan mereka. Sebagai wujud dari penyertaan Allah terhadap mereka, Yosua diangkat untuk memimpin mereka dan bersama dengan Tuhan akan menaklukkan tanah perjanjian. 

Pesan “kuatkan dan teguhkanlah hatimu” dan “Allah akan menyertaimu” ini menjadi pesan yang sangat penting dalam perjalanan kehidupan umat Tuhan. Pesan ini kembali disampaikan oleh Tuhan kepada Yosua ketika ia memimpin bangsa itu untuk memasuki tanah perjanjian. Dikatakan dalam Yosua 1:7 “kuatkan dan teguhkanlah hatimu ... “ bahwa “Tuhan menyertai engkau” di ayat 9. Pesan ini juga sampai kepada kita sebagai umat Tuhan dalam kehidupan saat ini. Tentu ada banyak persoalan dan pergumulan yang kita hadapi dalam kehidupan kita saat ini. Kita takut, apakah kita bisa menghadapinya atau tidak. Bisa jadi persoalan dan tantangan yang kita hadapi saat ini ada di luar kemampuan dan nalar kita. Perkataan “kuatkan dan teguhkanlah hatimu” bahwa “Allah sekali-kali tidak akan membiarkan atau meninggalkan kita” (lih. Ibrani 13:5 BIMK), menguatkan iman dan pengharapan kita. Persoalan dan pergumulan apa pun yang kita hadapi, jangan pernah takut, tapi kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab Allah tidak akan meninggalkan kita. Ia akan selalu menyertai kita. 

Selamat menjalani kehidupan. 

Doa: 

Ya Tuhan, Sang Pemelihara Kehidupan, kuatkanlah kami dalam kehidupan kami. Yakinkan kami agar selalu percaya bahwa Engkau tidak akan meninggalkan kami. Amin. 

Penulis: Vic. Pdt. Timothy P. Saragi 

Posting Komentar

Posting Komentar