Membuka Hati Bagi Yesus
Ada satu lukisan yang fenomenal di kalangan orang Kristen, yaitu lukisan Yesus sedang mengetok pintu. Lukisan ini merupakan karya William Holman Hunt yang dilukis sekitar tahun 1853. Lukisan ini diberi nama "The Light of the World" yang berarti terang dunia.
Dalam lukisan itu diperlihatkan Yesus yang sedang mengetok sebuah pintu dan sedang memegang sebuah lentera di tangannya dan berdiri di depan pintu yang tidak memiliki gagang dari luar. Jalan menuju tempat itu pun dipenuhi dengan rumput-rumput liar. Dalam lukisan juga tampak kepala Yesus bercahaya. Cahaya lentera yang dibawa oleh Yesus melambangkan cahaya bagi hati nurani dan cahaya di sekitar kepala Yesus menunjukkan cahaya keselamatan.
Pintu yang ada dalam lukisan yang tampak tidak punya gagang dari luar itu melambangkan hati manusia yang tidak bisa dibuka dari luar. Tidak ada gagang pada pintu itu, paku serta engselnya juga telah ditumbuhi oleh tanaman-tanaman ivy yang menandakan bahwa pintu itu tidak pernah dibuka dan Kristus meminta izin untuk masuk.
Cahaya terang di atas Yesus menyimbolkan bintang pagi dan fajar hari baru. Sementara gulma, musim gugur serta buah-buah yang berjatuhan melambangkan musim gugur kehidupan.
Lukisan ini terinspirasi dari Wahyu 3:20 "Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku." Ketika Yesus mengetok pintu, ekspresi wajah-Nya sangat berkesan. Ia tahu secara pasti siapa yang ada di balik pintu itu. Yesus meminta untuk masuk dengan mengetok pintu itu.
Lentera yang dibawa oleh Yesus itu melambangkan hati nurani; wajah lembut-Nya memancarkan cahaya yang sulit dijelaskan. Ada kecermelangan yang muncul dari kepribadian-Nya. Hati nurani adalah titik hubungan antara Yesus dengan kita. Kehadiran-Nya adalah cahaya yang berdiam dalam hati kita dan menyingkapkan apa yang baik dan jahat. Ketika Ia masuk ke dalam hati kita, Ia akan menerangi hati kita.
Dikatakan juga bahwa ketika kita membuka pintu, maka Yesus akan masuk ke dalam dan makan bersama kita. Dahulu kala ketika berada di rumah, selalu ada makan bersama dengan keluarga, dalam momen inilah kita bisa menikmati makanan untuk menghilangkan rasa lapar. Dalam momen ini juga bisa terjadi komunikasi yang mengalir dengan baik satu dengan yang lainnya. Ketika Yesus sudah masuk ke dalam hati kita, Ia akan makan bersama kita, memberikan kekenyangan, meluangkan waktu untuk mendengarkan segala keluh kesah kita. Kita dapat kekenyangan secara jasmani dan rohani.
Tuhan mengetahui hal-hal apa yang menjadi pergumulan kita saat ini dan Ia sangat rindu menolong kita, itulah sebabnya Yesus mengetok pintu hati kita. Ia tahu kelemahan kita dan apa yang menjadi masalah terbesar dalam hidup kita, itulah sebabnya Ia datang untuk memberikan kekuatan kepada kita supaya kita bisa menjadi penakluk dan pemenang atas segala permasalahan dan pergumulan hidup kita.
Yang jadi pertanyaan sekarang, seperti yang tergambar dalam lukisan Yesus itu. Pintu itu hanya bisa dibuka dari dalam. Yesus tidak langsung mendobrak pintu rumah orang lain. Dia mengetuk dengan sopan dan lembut. Apakah kita bersedia membuka pintu bagi-Nya, agar Ia masuk dan menerangi hidup kita dengan kemuliaan-Nya? Keputusannya ada di tangan kita. Ketika Yesus sudah masuk ke dalam hati kita maka Dia akan bersama-sama dengan kita. Apa pun situasi yang kita hadapi, Ia akan bersama dengan kita, menguatkan kita dan menerangi hati kita agar kita mampu menapaki kehidupan sesuai dengan firman Tuhan. Amin. (tps)
Posting Komentar