Menjadi kaya tentu diinginkan oleh semua orang. Sebab dengan memiliki kekayaan, manusia berpikir bisa memenuhi apa yang diinginkannya. Dengan memiliki kekayaan manusia juga beranggapan bahwa tidak akan merasakan kesusahan karena dengan memiliki kekayaan, harta dan uang mereka bisa memenuhi apa yang dibutuhkan tanpa perlu khawatir terhadap biaya yang dibutuhkan untuk memenuhinya.
Karena keinginan menjadi kaya inilah orang-orang berusaha keras untuk mengumpulkan kekayaan dan untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Usaha yang dilakukan manusia untuk kaya dengan bekerja sebenarnya sah-sah saja, akan tetapi jika kemudian kerja keras itu dilakukan dengan cara yang salah, maka hal inilah yang menjadi masalah. Motivasi menjadi kaya kemudian membuat orang bekerja sekeras-kerasnya bahkan sampai mengabaikan kesehatan, terlalu memaksakan diri melampaui kemampuannya. Bisa juga karena ingin kaya, manusia melakukan berbagai cara, hingga cara-cara yang tidak baik, seperti korupsi, kolusi dan nepotisme. Dalam dunia kerja misalnya, ketika mengerjakan sesuatu yang berhubungan dengan biaya, jadi melakukan hal-hal yang tidak baik, seperti mark up dengan motivasi agar ia beroleh keuntungan lebih dari apa yang dikerjakannya. Bahkan hingga kini, praktik-praktik untuk beroleh kekayaan dengan mengandalkan dunia mistis pun masih sering kita dengar. Semua tindakan ini membuat orang menjadi susah payah. Susah payah karena harus mengorbankan kesehatan, waktu dan yang lainnya. Susah payah karena harus melakukan segala cara.
Nas renungan hari ini mengingatkan kita bahwa hanya berkat Tuhanlah yang menjadikan manusia menjadi kaya, susah payah sama sekali tidak akan menambahinya. Nas ini menjadi pengingat bagi kita bahwa sesungguhnya kekayaan itu berasal dari Tuhan, hanya berkat Tuhan saja. Meskipun manusia bersusah payah, jika Tuhan tidak memberikannya kepada manusia, semuanya akan sia-sia.
Yang ingin disampaikan adalah agar manusia jangan menggantungkan kehidupannya kepada usaha dan kekuatannya, akan tetapi harus bergantung kepada Tuhan. Sebab dari Tuhanlah berasal segala sesuatu, yang menciptakan segala sesuatu dari yang tidak ada menjadi ada, yang menciptakan langit dan bumi dan segala isinya (lihat Kejadian 1). Tuhan sanggup memberikan apa yang kita butuhkan melebihi yang kita bayangkan. Jadi jangan berusaha dengan mengandalkan kekuatan sendiri, tetapi andalkanlah Tuhan. Namun harus diingat juga bahwa nas renungan ini tidak ingin menyampaikan agar kita tidak melakukan apa-apa dan hanya meminta dan menunggu saja agar diberikan oleh Tuhan. Kita harus tetap melakukan segala pekerjaan kita dengan baik dengan motivasi yang benar. Ketika kita berharap dan mengandalkan Tuhan serta melakukan tugas kita dengan baik, maka Ia akan mencukupkan apa yang kita butuhkan dalam hidup kita. Amin. (tps)
Posting Komentar