Ketika seorang pemimpin dalam komunitas atau kelompok hendak pergi dan meninggalkan orang-orang yang ia pimpin, umumnya akan ada pesan yang ditinggalkan. Pesan yang disampaikan umumnya bersifat doa dan harapan agar walaupun berpisah, masing-masing pihak berada dalam keadaan sehat di mana pun dan tetap setia dalam apa yang sudah diyakini bersama. Begitu juga dengan Rasul Paulus dalam hal ini. Dalam penutup suratnya yang ia kirimkan kepada jemaat Filipi, ia mendoakan mereka agar tetap diberkati oleh Tuhan dan agar mereka tetap setia dalam iman kepada Tuhan.
Pesan yang disampaikan oleh Rasul Paulus sebagai penutup dalam suratnya ini berisi harapan terhadap Jemaat Filipi agar mereka bertahan dalam iman. Paulus berdoa agar damai sejahtera Allah menyertai Jemaat Filipi (lihat Filipi 4:7). Sebagai seorang Rasul, Paulus berharap agar Jemaat Filipi tetap setia mengikut Kristus, walaupun mereka tidak bersama serta menghadapi berbagai tantangan dan persoalan.
Paulus juga berpesan kepada jemaat Filipi agar mereka memikirkan hal-hal yang mulia, adil, yang suci, yang manis, yang sedap didengar, kebajikan dan yang patut dipuji. Hal-hal yang disampaikan oleh paulus ini merupakan bagian dari nilai-nilai iman kepada Kristus. Paulus berpesan demikian agar jemaat Filipi tetap setia mengikut Tuhan. Mereka pasti diperhadapkan dengan beberapa kebingungan dalam cara bagaimana menjalankan iman mereka dan yang pasti mereka juga akan menghadapi berbagai tantangan dan persoalan, mengingat kekristenan pada awalnya tidak disenangi oleh banyak pihak.
Dalam menyikapi tantangan-tantang dan persoalan-persoalan, dalam pribadi masing-masing jemaat perlu ditanamkan sikap yang memikirkan hal-hal yang mulia, adil, suci, manis dan hal-hal yang patut dipuji. Sebab dengan demikian jemaat dalam situasi apa pun akan dimampukan menghadapi berbagai persoalan dalam hidup mereka. Mereka harus yakin dan percaya bahwa Tuhan akan senantiasa menyertai mereka. Jadi, apapun yang terjadi dalam hidup, jemaat harus berusaha memikirkan hal-hal yang baik. Jangan kemudian jadi fokus dalam pikiran-pikiran yang kurang baik yang datang kepada kita ketika menghadapi berbagai tantangan dalam hidup.
Dengan memikirkan hal-hal yang baik, akan menanamkan nilai-nilai yang baik dalam pribadi jemaat. Tentu sebagai orang percaya, maka pemikiran dan sikap hidup harus sesuai dengan iman. Dengan memikirkan hal-hal yang baik, maka sikap hidup juga akan diwarnai oleh pikiran yang baik. Orang Kristen harus berbuat sesuai dengan imannya. Paulus juga berpesan agar jangan hanya memikirkan saja, namun juga harus melakukan apa yang diimani. Apa yang baik yang dipikirkan itu haruslah dilakukan (lihat Filipi 4:9), bukan hanya di pikiran saja. Dengan demikian Allah akan senantiasa menyertai kita. Jadi tidak hanya memikirkan, namu juga harus melakukan. Semoga pesan dari Rasul Paulus ini menginspirasi kita semua agar senantiasa memikirkan kebajikan-kebajikan dan melakukannya. Tuhan menyertai kita sekalian. Amin. (tps)
Posting Komentar