Khotbah Minggu 17 November 2024 Minggu Keduapuluhlima Setelah Trinitatis tertulis dalam Kitab Markus 9 ayat 30 - 37. Mari kita perdalam pemahaman kita terhadap Perikop Khotbah ini. Sesuai dengan Almanak Gereja kita yang menjadi tema Khotbah adalah "Jadilah yang Pertama dan Mau Melayani." Mari kita ikuti pembahasannya.
Pendahuluan
Manusia memiliki kecenderungan untuk mementingkan dirinya sendiri, mengutamakan dirinya sendiri. Hal ini juga disebut dengan istilah selfish. Selfish berarti egois dan mementingkan diri sendiri. Memang tidak dapat dipungkiri dan tidak dapat disalahkan juga jika orang memikirkan dirinya, memperjuangkan agar baginya memperoleh hal-hal yang baik. Dalam hal posisi atau jabatan misalnya, tidak dapat dipungkiri bahwa orang-orang pasti menginginkan agar memiliki reputasi yang baik, jabatan atau posisi yang baik. Namun yang menjadi masalah adalah ketika seseorang berusaha agar dirinya menjadi yang terbaik dengan cara yang tidak benar. Apalagi jika sampai mengesampingkan orang lain.
Pemahaman secara umum mengenai sosok pemimpin menganggap bahwa pemimpin itu adalah sosok yang harus dihargai, dihormati dan dilayani. Karena itu tidak dapat dipungkiri banyak orang yang ingin jadi pemimpin, menjadi yang terbesar dengan motivasi yang disebut tadi. Namun berbeda dengan apa yang diajarkan oleh Yesus. Yesus mengajarkan bahwa seorang yang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa jika seorang ingin menjadi besar, maka ia harus melayani. Hal ini jugalah yang menginspirasi kita sebagai orang Kristen masa kini agar kita mau memberi diri, seperti apa yang dikatakan oleh tema kita “Jadilah yang Pertama dan Mau Melayani.” Mari kita perdalam maksud Yesus ini.
Pembahasan
Berangkat dari tempat Yesus mengusir roh dari seorang anak yang bisu dan melewati Galilea dan Yesus tidak mau hal itu diketahui orang sebab Ia sedang mengajar murid-muridNya. Sebab pastilah orang banyak akan mengikuti dan berkerumun mengingat mujizat yang Yesus lakukan. Yesus tidak mau ada orang banyak sebab Ia sedang mengajar murid-muridNya.
Yesus berkata bahwa Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit (ayat 31). Ini merupakan pemberitahuan kedua tentang penderitaan Yesus. Anak Manusia yang dimaksudkan dalam hal ini adalah Yesus sendiri. Ia sudah tahu bahwa Ia akan menghadapi banyak penderitaan, bahkan harus mati di kayu salib. Sekalipun Dia seorang Anak Allah, Dia tidak menutupi atau menghindari hal tersebut. Justru Ia menyampaikannya berkali-kali kepada para murid-Nya agar para murid-Nya berjaga-jaga.
Tetapi, sekalipun Yesus menyampaikan hal tersebut kepada mereka dan sudah kali kedua, mereka belum juga mengerti maksud perkataan Yesus tersebut. Dan meskipun mereka tidak memahaminya, mereka enggan menanyakannya kepada Yesus.
Akhirnya mereka tiba di Kapernaum, jarak yang mereka tempuh ada sekitar 10 kilometer, waktu yang dibutuhkan ada sekita 90 menit – 2 jam. Jadi selama di perjalanan pasti ada banyak hal yang mereka bicarakan. Ketika mereka sudah berada di rumah, Yesus bertanya kepada mereka tentang apa yang mereka perbincangkan selama di perjalanan. Namun mereka tidak menjawab. Bukan karena tidak ada yang mereka perbincangkan. Mereka memang mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka. Pemahaman mereka ini muncul karena waktu itu mereka masih memahami bahwa Yesus kelak akan sebagai raja secara politis yang akan memerintah dan mempersatukan bangsa Israel. Sehingga tentu saja mereka akan berebut dan merasa siapa yang paling dekat dengan Yesus, siapa yang paling utama di antara mereka.
Yesus kemudian memanggil para muridnya dan berpesan kepada mereka bahwa Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya. Sekalipun mereka tidak memberitahukan apa yang mereka perdebatkan, tetapi Yesus tahu apa yang mereka bicarakan. Yesus tahu dan mengenal mereka. Pesan yang disampaikan oleh Yesus mengubah perspektif dunia umumnya mengenai siapa yang terdahulu, siapa yang terbesar. Yesus menyampaikan bahwa siapa yang ingin menjadi terdahulu harus menjadi yang terakhir dan menjadi pelayan. Dalam bahasa sederhanya dapat dikatakan bahwa siapa yang ingin menjadi yang terbesar harus melayani. Hal ini memberikan pesan bahwa para murid harus melayani, harus merendahkan diri.
Kemudian Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, memeluk anak itu dan berkata kepada mereka: "Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku." Anak kecil menyimbolkan kemurnian, anak-anak memiliki kemurnian dalam pola pikir, sikap dan tindakan. Anak-anak masih tergolong polos dan tidak memiliki ambisi seperti para murid sebelumnya. Anak-anak juga dapat dikatakan memiliki ketulusan, sehingga ketika mereka mengikuti Yesus, mereka benar-benar tulus mengikutinya, tidak diikuti ambisi apapun. Artinya seorang pengikut Kristus juga harus mengikuti Yesus dengan sungguh-sungguh bukan karena ada ambisi tertentu.
Pesan Yesus ini juga memberikan pesan bahwa para murid juga harus melayani dengan sungguh-sungguh bahkan kepada anak-anak. Barangsiapa yang menyambut seorang anak dalam nama Yesus, ia menyambut Yesus dan secara bersamaan menyambut Bapa juga. Hal ini menggambarkan kesatuan antara Bapa dengan Yesus.
Kesimpulan dan Refleksi
Kita telah disapa firman Tuhan yang diberikan tema “Jadilah yang Pertama dan Mau Melayani.” Firman Tuhan ini mengingatkan kepada kita agar kita mau menjadi yang pertama, dalam artian harus mau melayani, merendahkan diri. Kita sebagai pengikut Kristus hendaknya melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh. Memang akan ada banyak tantangan dan godaan, khususnya dalam hal bagaimana kita diperhadapkan dengan melayani Tuhan atau motivasi yang lain yang ingin meninggikan diri kita. Marilah kita menjadi hamba, pelayan Tuhan yang mau melayani dengan sungguh-sungguh untuk kemuliaan Tuhan. Amin.
Posting Komentar