Epistel Minggu 15 Desember 2024 Minggu Advent Ketiga tertulis dalam Kitab Mazmur 89 ayat 1 - 9. Mari kita perdalam pemahaman kita terhadap Perikop Epistel ini. Sesuai dengan Almanak Gereja kita yang menjadi tema Epistel adalah "Engkau Beroleh Kasih Karunia Allah." Mari kita ikuti pembahasannya.
Pendahuluan
Di dalam kehidupan kita sebagai umat Tuhan, satu hal yang tidak bisa kita lupakan adalah Kasih Setia Tuhan kepada kita. Dialah Allah yang telah menuntun dan menyelamatkan kita dari segala pergumulan. Dia jugalah Tuhan yang telah menyelamatkan kita dari dosa dan kematian. Melalui Khotbah ini kita dituntun mendengarkan "Kasih Setia Tuhan kepada kita."
Pembahasan
Tidak Ada Kasih Seperti Kasih Tuhan di Dunia ini.
Di dunia ini orang mengenal berbagai bentuk dan sifat kasih, sebagaimana yang dituliskan dalam bahasa Yunani, ada kasih Eros, Storge, Philia dan Agape. Yang pertama sampai ketiga adalah bentuk dan sifat kasih yang berasal dari dunia ini. Di mana di dalam karakternya terdapat kasih ketika kita sudah mengasihi, kasih karena keinginan daging dan lain-lain.
Berbeda dengan Kasih Agape, Kasih yang bukan karena balas jasa atau kebaikan seseorang. Namun kasih yang timbul karena keinginan untuk menolong bahkan menyelamatkan tanpa mengharapkan imbalan apapun.
Kasih Agape adalah Kasih yang bersumber dari Allah kita, di dalam kitab 1 Yohanes 4:16 dikatakan bahwa Allah itu adalah Kasih. Kasih Allah itu sudah dinyatakan dari zaman penciptaan (Kejadian 1) di mana ketika Allah selesai menciptakan semuanya selalu diakhiri dengan kata amat baik. Maksudnya bahwa tidak ada yang tidak baik yang diciptakan oleh Allah. Ketika Allah menciptakan manusia, Dia berfirman marilah kita menciptakan manusia menurut gambar dan rupa Kita (Kejadian 1:26). Sebelum manusia diciptakan, Allah terlebih dahulu menciptakan tempat dan kebutuhan manusia, dalam hal ini Allah telah menyatakan KasihNya kepada manusia.
Ketika umatNya Israel berada di tanah Mesir sebagai bangsa yang tertawan, Allah bertindak kuasa dan kasihNya untuk melepaskan dan menuntun umatNya kembali ke tanah Perjanjian, yaitu tanah Kanaan. UmatNya itu tidak mampu melepaskan dan menyelamatkan diri dari tangan Firaun. Firaun adalah raja yang sangat kuat dan ditakuti juga seorang yang ororiter. Oleh karenanya banyak bangsa lain yang takut kepadanya. Tetapi karena Tuhan yang penuh Kasih kepada umatNya maka umatNya dibebaskanNya dari genggaman tangan Firaun.
Begitu juga Tuhan menyatakan KasihNya kepada selurun hambaNya yang dipilih seperti Daud. Daud adalah Raja di Israel setelah Saul. Daud menuliskan banyak kesaksian tentang Kasih Allah yang menyertai hidupnya. Daud mengalahkan dan membunuh Goliat panglima perang bangsa Filistin musuh bebuyutan Israel. Daud mengalahkan bangsa-bangsa lain, semua karena Kasih Tuhan yang menyertainya. Oleh karena itulah Daud dalam nas ini mengucapkan "Ya Tuhan semesta alam, siapakah seperti Engkau, Engkau kuat ya Tuhan dan kesetiaanMu ada di sekelilingMu" (ayat 9).
Jika kita melihat bagaimana Tuhan mengasihi umat pilihanNya sesungguhnya kita juga sebagai umat pilihanNya jangan pernah meragukan KasihNya kepada kita. Dialah Allah kita yang mampu menyelamatkan kita dari segala kesesakan dunia ini, dari segala pergumulan kita dan segala orang yang memusuhi kita, kepadaNya sajalah kita menaruh pengharapan.
Kasih Tuhan Sampai Selamala-manya untuk Keselamatan Kita dari Dosa.
Semua yang ada di dunia ini bersifat temporer (sementara) tetapi Kasih Tuhan sampai selama-lamanya. Pemazmur ini mengatakan bahwa Kasih Setia Tuhan dibangun untuk selama-lamanya dan untuk anak cucu atau keturunan Daud serta untuk membangun takhtamu turun temurun (ayat 5). Tuhan telah mengikat perjanjianNya kepada orang-orang pilihanNya, bahkan bersumpah kepada Daud hambaNya (ayat 4). Perjanjian itu mengandung makna tentang penggenapan akan kelahiran Sang Mesias, yaitu Kristus Anak Allah yang Kudus. Janji itu sudah dinubuatkan oleh para Nabi di Perjanjian Lama.
Allah menyatakan KasihNya di dalam Yesus Kristus untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa-dosanya supaya beroleh keselamatan dan kehidupan yang kekal. Yohanes 3:16, "Karena begitu besar Kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan AnakNya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.
Semua manusia telah berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23), dan upah dosa adalah maut (Roma 6:23). Ada orang yang menganggap kurang penting memahami tentang dosa ini, dan juga ada pengajaran yang mengatakan bahwa manusia yang berdosa masih bisa datang dengan sendirinya kehadirat Allah sebab roh yang ada padanya masih bisa berseruseru kepada Tuhan (Thomas Aquinas). Tetapi Firman Allah mengatakan bahwa ketika manusia pertama itu jatuh kedalam dosa, mereka tidak tahu lagi dan tidak mampu lagi datang kepada Allah, sebaliknya, Allah sendiri yang mencari mereka.
Ketika kita berdosa, kita telah kehilangan kemuliaan Allah itu. Inilah yang disebut kerusakan total di dalam kehidupan manusia sehingga kita tidak berdaya untuk menyelamatkan diri dengan upaya-upaya kita sendiri.
Tetapi Allah mengingat janjiNya dan bersumpah kepada Daud, dan membangun tahtanya turun-temurun. Memang secara lahiriah sumpah ini dinyatakan di tengah bangsa Israel, di mana dari keturunan Daud menjadi raja atas Israel. Namun yang sangat penting kita ketahui adalah dari keturunan Daud jugalah lahir Kristus Anak Allah. Maksudnya di sini bahwa janji yang disumpahkan itu sesungguhnya digenapi di dalam Yesus.
Kelahiran Yesus menjadi bukti Kasih Allah kepada dunia ini. Allah menyerahkan AnakNya sendiri menjadi tebusan dosa-dosa manusia. Dia rela menderita, dihina, dicambuk dan disalibkan hingga mati dan pada hari yang ketiga bangkit dari kematian. Demikian cara Allah menyelamatkan kita di dalam nama Yesus dan barang siapa yang percaya kepadaNya akan diselamatkan. Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan (Roma 10:9-13).
Kesimpulan dan Refleksi
Kasih Tuhan adalah berkat bagi yang menerimaNya. Setiap orang yang sudah diberkati harus jadi berkat bagi sesama. Dalam nas ini Daud telah menerima Kasih Allah yang begitu luar biasa di dalam hidupnya hingga menyelamatkannya dari upaya pembunuhan kepada dirinya sendiri. Atas semua Kasih Tuhan itu, Daud pun menaikkan Pujipujian kepada Tuhan dan memperkenalkan Kasih SetiaNya dengan mulutnya secara turun temurun. Dalam hal ini Daud meresporni Kasih Tuhan dengan kesetiaannya beribadah dan memperkatakan atau memberitakan Kasih Allah kepada orang-orang secara turun-temurun, Daud sudah menjadi herkat bagi orang.
Demikian halnya dengan kita, Allah telah menyatakan KasihNya di dalam Yesus kepada kita di mana Dia mati dan bangkit pada hari yang ketiga demi keselamatan kita, marilah kita meresponi Kasih Allah kepada kita dengan bertekun beribadah dan memberitakan KasihNya. Kita juga harus menjadi berkat bagi semua orang. Amin.
Posting Komentar