Khotbah Minggu 15 Juni 2025 Minggu Trinitatis tertulis dalam Kitab Yesaya 61 ayat 1 - 9. Mari kita perdalam pemahaman kita terhadap Perikop Khotbah ini. Sesuai dengan Almanak Gereja kita yang menjadi tema Khotbah adalah "Memberitakan Tahun Rahmat Tuhan." Mari kita ikuti pembahasannya.
Pendahuluan
Firman Tuhan dalam Yesaya 61 : 1 – 9 memperlihatkan kepada kita tentang kehadiran dan peranan Allah yang tidak jauh dari umat-Nya. Tuhan yang Maha Kudus dan penuh kekuasaan justru memperlihatkan kedekatan dan keberpihakan-Nya kepada umat-Nya, terutama kepada mereka yang lemah, menderita, dan tertindas. Kehadiran Roh Tuhan atas hamba-Nya adalah bukti nyata bahwa Tuhan tidak memisahkan diri, tetapi justru hadir dengan kasih-Nya di tengah penderitaan umat-Nya. Ini menjadi dasar bagi setiap orang percaya untuk hidup dalam pengharapan dan sukacita di dalam penyertaan Tuhan.
Pembahasan
Tuhan mengurapi hamba-Nya dengan Roh Kudus sebagai tanda bahwa Ia memilih dan menyertainya. Pengurapan ini bukan hanya tanda kuasa, melainkan juga bukti kasih dan keberpihakan Allah terhadap mereka yang lemah dan tidak berdaya. Meskipun umat Tuhan memiliki banyak keterbatasan, tindakan Allah tetap nyata dan menguatkan. Kasih dan karya-Nya memberikan kelegaan dan semangat baru bagi mereka yang percaya dan mengandalkan-Nya. Iman kepada Tuhan membawa umat keluar dari keputusasaan menuju pengharapan yang membebaskan.
Tercurahnya Roh Tuhan juga menjadi sumber semangat dan kesadaran baru untuk melakukan kehendak-Nya. Tuhan tidak menjauh dari pergumulan manusia, tetapi justru menyatakan diri melalui karya kasih dan pembelaan-Nya. Ia berpihak kepada mereka yang menderita, kepada mereka yang sering dilupakan dan diperlakukan secara tidak adil. Keberpihakan ini bukan sekadar belas kasihan, tetapi sebagai wujud nyata dari kasih Tuhan yang harus juga diwujudkan oleh umat-Nya.
Tindakan kasih Allah mengajak setiap orang percaya untuk terlibat dalam karya keadilan dan pembelaan terhadap sesama. Kehadiran Roh Kudus menolong umat untuk hidup dalam terang, menjauhi kesesatan dan kesia-siaan, serta bergerak dalam arah hidup yang penuh sukacita dan kebahagiaan. Kehidupan yang dipimpin oleh Roh Tuhan adalah kehidupan yang aktif dalam pelayanan dan kesaksian.
Kesimpulan dan Refleksi
Yesaya 61 memperlihatkan bahwa Allah tidak tinggal diam terhadap penderitaan manusia. Ia hadir melalui Roh-Nya dan memilih untuk berpihak kepada mereka yang lemah dan tertindas. Bagi orang percaya, ini adalah kabar sukacita yang meneguhkan iman dan harapan. Tuhan tidak menutup diri-Nya dari penderitaan umat, justru kasih-Nya dinyatakan dengan penuh kepedulian.
Kita dipanggil untuk meneladani tindakan Allah: hidup dalam keberpihakan kepada sesama yang menderita, melayani dengan kasih dan menjadi pembawa pengharapan di tengah dunia yang penuh dengan pergumulan. Hidup dalam Tahun Rahmat Tuhan berarti hidup yang diperbaharui oleh Roh, hidup yang membawa berkat dan hidup yang memuliakan Tuhan. Kiranya hidup kita menjadi kesaksian yang nyata dari karya Allah yang menyelamatkan. Amin.
1 komentar