wvsOdYmDaT9SQhoksZrPLG0gYqduIOCNl12L9d9t
Bookmark

Khotbah Minggu 6 Oktober 2024 - 2 Timotius 4 ayat 1-5

Khotbah-Minggu-6-Oktober-2024-2-Timotius-4-ayat-1-5-Siap-Sedia-Meberitakan-Firman-Tuhan

Khotbah Minggu 6 Oktober 2024 Minggu Kesembilanbelas Setelah Trinitatis tertulis dalam Kitab 2 Timotius 4 ayat 1 - 5. Mari kita perdalam pemahaman kita terhadap Perikop Khotbah ini. Sesuai dengan Almanak Gereja kita yang menjadi tema Khotbah adalah "Siap Sedia Meberitakan Firman Tuhan." Mari kita ikuti pembahasannya. 

Pendahuluan 

Surat 2 Timotius ini ditulis oleh Paulus dari dalam penjara di Kota Roma pada masa tahanannya yang ke-2 sekitar tahun 65. Di masa tahanannya yang ke-2 ini, situasi dan kondisinya berbeda dengan  masa tahanannya yang pertama. Pada masa tahanannya yang pertama, Paulus masih diperbolehkan tinggal dalam rumah yang dikontraknya sendiri (status tahanan rumah) dan masih bisa menerima orang-orang yang bertamu (lihat Kisah Para Rasul 28:16, 30). Tetapi pada masa tahanannya yang ke-2 ini, Paulus dijebloskan ke dalam penjara, dibelenggu dan diperlakukan seperti seorang penjahat (lihat 2 Tim. 2:9). 



Sepertinya dalam tahanan yang ke-2 ini, Paulus tidak punya harapan untuk dapat keluar/dilepaskan. Karena itulah ia menulis suratnya ke-2 kepada Timotius dan berharap dapat segera bertemu dengannya. Kita tidak dapat mengetahui dengan pasti, apakah Paulus bertemu dengan Timotius atau tidak. Namun surat 2 Timotius ini merupakan surat yang terakhir. 


Advertisement - Scroll untuk terus membaca postingan.

Pembahasan 

Dalam suratnya yang kedua ini, Rasul Paulus memberikan banyak nasehat kepada Timotius. Paulus menyebut Timotius sebagai "anakku yang kukasihi" berbeda ketika ia menulis suratnya yang pertama dengan sebutan "anakku yang sah di dalam iman/ rohani" (2 Tim. 1:2 bnd 1 Tim. 1:2). Hal ini menunjukkan hubungan yang sudah akrab semakin mesra menjelang akhir hidup Paulus (2 Tim. 1:6). Nasihat atau perintah itu ditulis dengan khidmat dan serius, sebab Paulus menyadari bahwa sebentar lagi ia akan mati dan ini merupakan kesempatan terakhir yang sangat berharga bagi Paulus untuk menasihati Timotius. 



Di dalam ayat 1, Rasul Paulus mengatakan "Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan kerajaan-Nya." Hal itu berarti bahwa pesan atau perintah Rasul Paulus sangatlah serius. Sebagai Hamba Allah, Timotius harus dengan sungguh-sungguh untuk memenuhi/melaksanakan tugas panggilan pelayanan yang sudah dipercayakan Allah kepadanya. 

Apakah tugas panggilan pelayanan yang dipercayakan Allah kepada Timotius yang harus dilaksanakan segera? 

1. Panggilan dalam Pemberitaan Firman Tuhan Setiap Waktu (ayat 2). 

Paulus menegaskan bahwa Timotius harus memberitakan Firman Tuhan. Ini adalah tugas yang utama bagi Timotius dan bagi Paulus sebagai hamba Allah. Pemberitaan firman Tuhan itu harus dilakukan oleh setiap orang yang percaya kepada Allah dalam segala situasi dan kondisi (setiap waktu). Tidak menjadi soal apakah waktu itu tepat atau tidak tepat. Timotius dan orang percaya harus memberitakan Injil tanpa membuang-buang waktu. Karena semua orang perlu dan harus mendengarkan Injil dan bertobat. 

Tidak cukup bagi Timotius dan orang percaya hanya memberitakan Injil keselamatan tetapi juga sebagai Pemberita Injil Timotius harus menyatakan apa yang salah itu salah. Hal ini berhubungan dengan pengajar-pengajar sesat yang dengan ajarannya memalsukan Injil berusaha mempengaruhi iman orang percaya. Selain menyatakan kesalahan, Paulus juga meminta Timotius untuk menegor setiap orang yang melakukan kesalahan; baik itu pengajar dengan ajarannya yang menyesatkan maupun orang-orang percaya yang melakukan kesalahan atau pelanggaran. Apa yang tidak benar atau yang salah arus ditegor dan diingatkan agar bertobat sehingga mereka tidak binasa (bnd. Yeh. 33:8, 11). Dan juga Timotius harus menasehati mereka dengan menunjukkan ajaran yang benar dan jalan yang benar. 



Dalam memberikan nasehat atau menyatakan kesalahan haruslah dengan kesabaran dan pengajaran. Kesabaran terhadap orang berdosa tidak boleh membawa Timotius dan setiap hamba Tuhan lengah, sehingga membiarkan orang tersebut di dalam dosanya. Orang itu harus diberi pengajaran yang benar dan murni. Dan ketika memberikan pengajaran harus dengan sikap rendah hati dan sabar serta kasih bukan dengan sikap sombong, keras dan memandang rendah orang yang bersalah tersebut. Mengapa? Karena Timotius dan hamba Tuhan adalah manusia biasa (tidak sempurna) yang mempunyai kekurangan dan kelemahan. 

Apa alasan Paulus mendesak Timotius untuk sesegera mungkin melakukan pelayanan pemberitaan firman tanpa membuang waktu lagi? Karena semakin berkembangnya ajaran-ajaran palsu/sesat yang diajarkan oleh para pengajar sesat (ayat 3). Dan orang-orang tertarik dengan ajaran palsu tersebut dengan meninggalkan ajaran sehat (Injil). Orang tidak suka lagi mendengarkan berita Injil sebab Injil mengandung kritik terhadap sikap/ kelakuan dan cara hidup mereka yang tidak benar. Mereka mencari dan mengumpulkan guru-guru palsu itu sesuai selera mereka sendiri karena yang disampaikan oleh guru-guru palsu itu tidak mengandung kritikan terhadap sikap dan cara hidup mereka yang menyimpang dari Injil. Mereka tidak suka lagi mendengarkan Injil tetapi lebih menyukal dongeng-dongeng yang memberikan hal-hal yang baru dan menarik (menawarkan unsur keselamatan baru) tetapi kosong dan penipuan serta menyenangkan telinga. Banyak Pengkhotbah yang membicarakan dirinya sendiri bukan Firman Tuhan. Jika fokusnya pada cerita yang lucu dan tertawa apalagi pengalaman hidupnya yang sangat menyentuh berarti si Pengkhotbah sedang mengkhotbahi dirinya sendiri. Orang akan lebih suka untuk mendengar apa yang menyenangkan untuk didengar ketimbang mendengar sesuatu yang memerahkan telinga. 


2. Menguasai Diri dan Sabar dalam Panggilan Pelayanan (ayat 5). 

Paulus mengingatkan Timotius yang masih muda itu untuk menguasai diri dalam pelayanannya. Menguasai diri bukanlah hal yang mudah atau gampang. Sekalipun masih muda, Timotius harus mampu belajar dan membiasakan diri untuk menguasai dirinya dalam pemberitaan Injil. Karena orang muda lebih cepat emosi ketika menerima sesuatu yang tidak mengenakkan. Dan juga agar ia tidak mudah terpengaruh atau ikut ambil bagian dalam pengajaran dongeng-dongeng hanya untuk mengejar popularitas. Apalagi Timotius adalah seorang guru dan Pemberita Injil. 

Paulus juga meminta Timotius agar tetap sabar dalam mananggung setiap penderitaan yang diakibatkan oleh Pemberitaan Injil. Bisa saja karena Timotius tidak mau ikut dalam ajaran sesat guru-guru palsu tersebut, ia harus mengalami kesulitan atau diintimidasi, dipersekusi. Timotius harus tetap setia melakukan tugas panggilan pelayanan yang telah diterimanya tanpa ada rasa takut dan kuatir akan akibatnya (menderita). 


Advertisement - Scroll untuk terus membaca postingan.

Kesimpulan dan Refleksi 

1. Bagi kita sebagai pemimpin yang melayani dalam jemaat agar membangun kesadaran yang sunguh-sungguh dan penuh kesetiaan dalam melayani. Setia dalam memberitakan firman Tuhan dan dalam pelayanan yang Tuhan telah percayakan. Dengan demikian dapat mengarahkan Jemaat dalam kebenaran Firman Tuhan sehingga Jemaat tidak akan mudah disesatkan oleh ajaran sesat. 

2. Setiap orang percaya harus siap sedia untuk memberitakan Firman Tuhan, kapan saja karena itu merupakan tugas panggilan yang diberikan oleh Allah (Amanat Agung dalam Matius 28:19-20). Pelayanan Injil tidak tergantung pada baik atau buruknya situasi yang sedang dihadapi. Memang harus diakui dan disadari bahwa ada risiko atau konsekuensi yang harus dihadapi ketika kita Memberitakan Injil. Tetapi kesabaran, menguasai diri dan ketekunan harus kita miliki dalam menghadapi akibat dari Pemberitaan Injil yang kita lakukan. Kita harus yakin bahwa Roh Kudus akan memampukan dan menguatkan kita dalam Memberitakan Injil dengan segala risiko/ konsekuensinya. Amin. 


Catatan: 
Semua iklan yang terdapat pada website dan tulisan ini tidak ada hubungannya dengan timothysaragi.com. 

Dapatkan update artikel terbaru dari timothysaragi.com. Mari bergabung di Channel WhatsApp atau "timothysaragi.com Artikel Update", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/0029VapB7ASBVJlBihjSSW2q, kemudian join. Atau di Channel Telegram, caranya klik link https://t.me/timothysaragicomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. 


Posting Komentar

Posting Komentar